Kata
siapa anak pesantren itu cuman tau tentang ilmu agama saja tanpa tau
pengetahuan luar? Kata siapa lulusan dari pesantren itu hanya bisa jadi seorang
ustad dan ustadzah doang? Itu semua salah persepsi jika ada yang mengatakan
seperti itu. Karena anak pesantren itu bukan hanya mempelajari ilmu agama saja
tetapi ilmu pengetahuan umum juga dipelajari sama dengan seperti
sekolah-sekolah umum lainnya. Lulusan pesantren juga bisa jadi dokter, guru,
insinyur, presiden ataupun lainnya bukan hanya menjadi ustad dan ustadzah saja.
Karena lulusan pesantren juga bisa meneruskan kuliah di dalam negri bahkan
banyak anak pesatren yang meneruskan kuliahnya di luar negri dan mendapatkan
beasiswa.
UIN Jakarta telah melahirkan banyak
penulis dan pengamat serta pemikir sosial politik. Karena kalau pakar ilmu
kesilaman, itu tidak perlu diragukan. Banyak dosen UIN Jakarta yang dahulunya
beliau berasal dari desa dan dahulunya seorang santri. Perjuangannya waktu menjadi seorang santri lalu
berhasil menyelsaikan kuliah sampai meraih doktor yang sebagian besar diraih di
luar negri di Universitas terkemuka.
Banyak hal yang ditanamkan dari kita
menjadi seorang santri. Seperti adanya keikhlasan, cinta dalam menuntut ilmu,
patuh dan hormat kepada guru, kebersamaan dengan teman-teman itulah yang
membuat seorang santri berbeda dengan seorang pelajar pada umumnya. Dunia
pesantren dikenal moderat, karena sejak awal sudah terbiasa bergaul dekat dengan
masyarakat, terjadi hubungan dialektis, saling belajar antara pondok dan
masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, anggapan seperti menjadi seorang santri
adalah tidak bisa bergaul itu salah. Hal ini bisa dilihat buktinya pada http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34908
Mantap betul
ReplyDelete