Tuesday, December 26, 2017

Perjuangan Seorang Santri



Pesantren
Kata siapa anak pesantren itu cuman tau tentang ilmu agama saja tanpa tau pengetahuan luar? Kata siapa lulusan dari pesantren itu hanya bisa jadi seorang ustad dan ustadzah doang? Itu semua salah persepsi jika ada yang mengatakan seperti itu. Karena anak pesantren itu bukan hanya mempelajari ilmu agama saja tetapi ilmu pengetahuan umum juga dipelajari sama dengan seperti sekolah-sekolah umum lainnya. Lulusan pesantren juga bisa jadi dokter, guru, insinyur, presiden ataupun lainnya bukan hanya menjadi ustad dan ustadzah saja. Karena lulusan pesantren juga bisa meneruskan kuliah di dalam negri bahkan banyak anak pesatren yang meneruskan kuliahnya di luar negri dan mendapatkan beasiswa.

UIN Jakarta telah melahirkan banyak penulis dan pengamat serta pemikir sosial politik. Karena kalau pakar ilmu kesilaman, itu tidak perlu diragukan. Banyak dosen UIN Jakarta yang dahulunya beliau berasal dari desa dan dahulunya seorang santri. Perjuangannya waktu menjadi seorang santri lalu berhasil menyelsaikan kuliah sampai meraih doktor yang sebagian besar diraih di luar negri di Universitas terkemuka.


Banyak hal yang ditanamkan dari kita menjadi seorang santri. Seperti adanya keikhlasan, cinta dalam menuntut ilmu, patuh dan hormat kepada guru, kebersamaan dengan teman-teman itulah yang membuat seorang santri berbeda dengan seorang pelajar pada umumnya. Dunia pesantren dikenal moderat, karena sejak awal sudah terbiasa bergaul dekat dengan masyarakat, terjadi hubungan dialektis, saling belajar antara pondok dan masyarakat sekitarnya. Oleh karena itu, anggapan seperti menjadi seorang santri adalah tidak bisa bergaul itu salah. Hal ini bisa dilihat buktinya pada http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/34908



1 comment: